Hotel Ryugyong (kadang diingriskan menjadi Hotel Ryu-Gyong atau Hotel Yu-Kyung adalah pencakar langit berbentuk piramida berlantai 105 yang saat ini sedang dibangun Pyongyang, Korea Utara. Namanya ("ibu kota gandarusa") merupakan salah satu nama Pyongyang sebelumnya. Bangunan ini dikenal dengan nama 105 Building sesuai jumlah lantainya. Pembangunan dimulai tahun 1987, namun berhenti pada tahun 1992 karena Korea Utara mengalami krisis ekonomi setelah Uni Soviet bubar.
Setelah 1992, gedung ini berdiri dengan atap, namun tidak memiliki jendela atau pelengkap interior. Tahun 2008, pembangunannya dilanjutkan. Tahun 2012, bagian eksteriornya selesai dipasang. Pembukaan hotel ini sempat dijadwalkan beberapa kali, tetapi terus ditunda. Hotel Ryugyong telah menjadi bahan cemoohan oleh media internasional, yang menjuluki hotel sebagai "Bangunan Terburuk dalam Sejarah Umat Manusia" dan "Hotel Kiamat."
Ryugyong Hotel memiliki tinggi 330 m (1,100 kaki) dan menjadikannya gedung paling mencolok di kaki langit Pyongyang sekaligus struktur tertinggi di Korea Utara. Pembangunan Ryugyong awalnya direncanakan selesai tepat waktu bertepatan dengan 13th World Festival of Youth and Students bulan Juni 1989. Jika target tersebut tercapai, hotel ini akan memegang gelar hotel tertinggi di dunia. Gedung ini belum terkalahkan tingginya oleh hotel manapun sampai Rose Tower di Dubai, Uni Emirat Arab selesai dibangun tahun 2009. Ryugyong Hotel saat ini merupakan bangunan tertinggi ke-47 di dunia (bersama China World Trade Center Tower III) menurut tinggi totalnya dan memiliki jumlah lantai terbanyak ke-5 di dunia.
Gedung ini terdiri dari tiga sayap, masing-masing sepanjang 100 m (330 kaki), selebar 18 m (59 kaki), dan miring 75 derajat, sehingga bertemu di atas membentuk piramida. Gedung ini diatapi oleh kerucut selebar 40 m (130 kaki) yang terdiri dari delapan lantai berputar dan dipuncaki lagi oleh enam lantai tetap (tidak berputar). Struktur ini rencananya memiliki lima restoran berputar dan 3.000 sampai 7.665 kamar hotel. Menurut Khaled Bichara dari Orascom, Ryugyong kelak tidak hanya dioperasikan sebagai hotel, tetapi juga pengembangan campuran yang mencakup "restoran berputar" dan "gabungan akomodasi hotel, apartemen, dan bisnis"
Sejarah
Latar belakang
Perencanaan untuk sebuah hotel besar dikabarkan pada masa Perang Dingin dalam merespon pembangunan hotel tertinggi di dunia, Hotel Westin Stamford di Singapura, pada 1986 oleh perusahaan Korea Selatan SsangYong Group. Para pemimpin Korea Utara menjadikan proyek tersebut sebaai saluran bagi para investor Barat dalam langkah menuju pemasaran. Sebuah perusahaan, Ryugyong Hotel Investment and Management Co., membangun tontonan tersebut dengan harapan mendapatkan $230 juta pada investasi luar negeri. Perwakilan pemerintahan Korea Utara yang mempromosikan tempat santai, memungkinkan "para investor asing [untuk] mengoperasikan kasino, klub malam atau tempat-tempat santai khas Jepang". Perusahaan pembangunan Korea Utara Arsitek & Insinyur Baikdoosan (juga dikenal sebagai Arsitek dan Insinyur Pegunungan Baekdu) mulai membangun hotel berbentuk piramid pada 1987.
Hotel Ryugyong, Februari 2009
-------
Penghentian konstruksi
Hotel tersebut dijadwalkan dibuka pada Juni 1989 untuk Festival Pemuda dan Pelajar Sedunia ke-13, namun masalah pada metode pembangunan dan material menunda penyelesaiannya. Ketika dibuka sesuai jadwal, bangunan tersebut akan melampaui Hotel Westin Stamford untuk menjadi hotel tertinggi di dunia, dan gedung tertinggi ketujuh di dunia.
Pada 1992, setelah ketinggian arsitektur secara keseluruhan pada bangunan tersebut telah ditentukan, pengerjaannya dihentikan pada saat krisis ekonomi di Korea Utara menyusul runtuhnya blok Soviet. Surat kabar Jepang mengatakan bahwa biaya pembangunannya berjumlah $750 juta, yang menghabiskan 2 persen GDP Korea Utara. Pada beberapa waktu, bangunan yang belum selesai tersebut kosong dan tanpa jendela, perlengkapan atau alat kelengkapan, sehingga yang terlihat hanyalah kerangka beton besar. Konstruksi derek berkarat yang berada di bagian atas, yang BBC sebut "sebuah pengingat ambisi gagal dari negara totalitarian", menjadi sebuah perlengkapan permanen. Menurut Marcus Noland, pada akhir 1990an, European Union Chamber of Commerce in Korea memeriksa bangunan tersebut dan menemukan bahwa struktur tersebut telah diperbaiki. Pertanyaan tersebut muncul terkait kualitas beton pada bangunan tersebut dan penyelarasan poros lift-nya,yang beberapa bagiannya dikatakan "bengkok".
Pada sebuah artikel 2006, ABC News mempertanyakan apakah Korea Utara memiliki bahan baku atau energi untuk sebuah proyek yang besar. Pimpinan pemerintahan Korea Utara mengatakan kepada Los Angeles Times pada 2008 bahwa pembangunannya tidak selesai "karena [Korea Utara] kehabisan uang".
Penghentian konstruksi, rumor permasalahan, dan misteri mengenai masa depannya membuat sejumlah sumber media menjulukinya "Gedung Terburuk di Dunia", "Hotel Kiamat" dan "Hotel Hantu"
Kelanjutan konstruksi
Setelah terhenti selama 16 tahun (sejak tahun 1992), Hotel Ryugyong dilanjutkan kembali oleh Orascom Group yang berasal dari Mesir. Orascom, yang dikatakan menghabiskan US$400 juta dari hasil kerjasama dengan pemerintah Korea Utara untuk membangun dan menjalankan jaringan telepon mobile 3G, menyangkal bahwa mereka melakukan telekomunikasi persetujuan yang berkaitan dengan pengerjaan Hotel Ryugyong. Pada 2008 diumumkan bahwa proyek Hotel Ryugyong akan selesai pada tahun 2012, bersamaan dengan ulang tahun ke-100 kelahiran "Presiden Abadi" Kim Il-sung. Pada 2009, COO Orascom Khaled Bichara menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki terlalu banyak masalah" pada saat menanggapi tentang isu struktural yang dikabarkan mengenai bangunan tersebut, dan menyelesaikan pembuatan restoran yang berada di atas bangunan tersebut.
Pada Juli 2011, bagian luar hotel tersebut dikabarkan telah selesai. Orascom telah menginstalasikan panel-panel kaca bagian luar dan antena telekomunikasi. Pada September 2012, foto-foto yang diambil oleh Koryo Tours diluncurkan, yang memperlihatkan bagian dalam pada waktu paling awal. Perlengkapan atau perabotan yang berada di hotel tersebut jumlahnya sangat sedikit. Pada November 2012, operator hotel internasional Kempinski mengumumkan bahwa mereka yang menjalankan hotel tersebut diharapkan untuk membuka sebagian hotel tersebut pada pertengahan 2013. Namun, perencanaan tersebut ditunda karena ketegangan yang meningkat pada 2013.( source, id.wikipedia.org )
Setelah 1992, gedung ini berdiri dengan atap, namun tidak memiliki jendela atau pelengkap interior. Tahun 2008, pembangunannya dilanjutkan. Tahun 2012, bagian eksteriornya selesai dipasang. Pembukaan hotel ini sempat dijadwalkan beberapa kali, tetapi terus ditunda. Hotel Ryugyong telah menjadi bahan cemoohan oleh media internasional, yang menjuluki hotel sebagai "Bangunan Terburuk dalam Sejarah Umat Manusia" dan "Hotel Kiamat."
Ryugyong Hotel memiliki tinggi 330 m (1,100 kaki) dan menjadikannya gedung paling mencolok di kaki langit Pyongyang sekaligus struktur tertinggi di Korea Utara. Pembangunan Ryugyong awalnya direncanakan selesai tepat waktu bertepatan dengan 13th World Festival of Youth and Students bulan Juni 1989. Jika target tersebut tercapai, hotel ini akan memegang gelar hotel tertinggi di dunia. Gedung ini belum terkalahkan tingginya oleh hotel manapun sampai Rose Tower di Dubai, Uni Emirat Arab selesai dibangun tahun 2009. Ryugyong Hotel saat ini merupakan bangunan tertinggi ke-47 di dunia (bersama China World Trade Center Tower III) menurut tinggi totalnya dan memiliki jumlah lantai terbanyak ke-5 di dunia.
Gedung ini terdiri dari tiga sayap, masing-masing sepanjang 100 m (330 kaki), selebar 18 m (59 kaki), dan miring 75 derajat, sehingga bertemu di atas membentuk piramida. Gedung ini diatapi oleh kerucut selebar 40 m (130 kaki) yang terdiri dari delapan lantai berputar dan dipuncaki lagi oleh enam lantai tetap (tidak berputar). Struktur ini rencananya memiliki lima restoran berputar dan 3.000 sampai 7.665 kamar hotel. Menurut Khaled Bichara dari Orascom, Ryugyong kelak tidak hanya dioperasikan sebagai hotel, tetapi juga pengembangan campuran yang mencakup "restoran berputar" dan "gabungan akomodasi hotel, apartemen, dan bisnis"
Sejarah
Latar belakang
Perencanaan untuk sebuah hotel besar dikabarkan pada masa Perang Dingin dalam merespon pembangunan hotel tertinggi di dunia, Hotel Westin Stamford di Singapura, pada 1986 oleh perusahaan Korea Selatan SsangYong Group. Para pemimpin Korea Utara menjadikan proyek tersebut sebaai saluran bagi para investor Barat dalam langkah menuju pemasaran. Sebuah perusahaan, Ryugyong Hotel Investment and Management Co., membangun tontonan tersebut dengan harapan mendapatkan $230 juta pada investasi luar negeri. Perwakilan pemerintahan Korea Utara yang mempromosikan tempat santai, memungkinkan "para investor asing [untuk] mengoperasikan kasino, klub malam atau tempat-tempat santai khas Jepang". Perusahaan pembangunan Korea Utara Arsitek & Insinyur Baikdoosan (juga dikenal sebagai Arsitek dan Insinyur Pegunungan Baekdu) mulai membangun hotel berbentuk piramid pada 1987.
Hotel Ryugyong, Februari 2009
-------
Penghentian konstruksi
Hotel tersebut dijadwalkan dibuka pada Juni 1989 untuk Festival Pemuda dan Pelajar Sedunia ke-13, namun masalah pada metode pembangunan dan material menunda penyelesaiannya. Ketika dibuka sesuai jadwal, bangunan tersebut akan melampaui Hotel Westin Stamford untuk menjadi hotel tertinggi di dunia, dan gedung tertinggi ketujuh di dunia.
Pada 1992, setelah ketinggian arsitektur secara keseluruhan pada bangunan tersebut telah ditentukan, pengerjaannya dihentikan pada saat krisis ekonomi di Korea Utara menyusul runtuhnya blok Soviet. Surat kabar Jepang mengatakan bahwa biaya pembangunannya berjumlah $750 juta, yang menghabiskan 2 persen GDP Korea Utara. Pada beberapa waktu, bangunan yang belum selesai tersebut kosong dan tanpa jendela, perlengkapan atau alat kelengkapan, sehingga yang terlihat hanyalah kerangka beton besar. Konstruksi derek berkarat yang berada di bagian atas, yang BBC sebut "sebuah pengingat ambisi gagal dari negara totalitarian", menjadi sebuah perlengkapan permanen. Menurut Marcus Noland, pada akhir 1990an, European Union Chamber of Commerce in Korea memeriksa bangunan tersebut dan menemukan bahwa struktur tersebut telah diperbaiki. Pertanyaan tersebut muncul terkait kualitas beton pada bangunan tersebut dan penyelarasan poros lift-nya,yang beberapa bagiannya dikatakan "bengkok".
Pada sebuah artikel 2006, ABC News mempertanyakan apakah Korea Utara memiliki bahan baku atau energi untuk sebuah proyek yang besar. Pimpinan pemerintahan Korea Utara mengatakan kepada Los Angeles Times pada 2008 bahwa pembangunannya tidak selesai "karena [Korea Utara] kehabisan uang".
Penghentian konstruksi, rumor permasalahan, dan misteri mengenai masa depannya membuat sejumlah sumber media menjulukinya "Gedung Terburuk di Dunia", "Hotel Kiamat" dan "Hotel Hantu"
Kelanjutan konstruksi
Setelah terhenti selama 16 tahun (sejak tahun 1992), Hotel Ryugyong dilanjutkan kembali oleh Orascom Group yang berasal dari Mesir. Orascom, yang dikatakan menghabiskan US$400 juta dari hasil kerjasama dengan pemerintah Korea Utara untuk membangun dan menjalankan jaringan telepon mobile 3G, menyangkal bahwa mereka melakukan telekomunikasi persetujuan yang berkaitan dengan pengerjaan Hotel Ryugyong. Pada 2008 diumumkan bahwa proyek Hotel Ryugyong akan selesai pada tahun 2012, bersamaan dengan ulang tahun ke-100 kelahiran "Presiden Abadi" Kim Il-sung. Pada 2009, COO Orascom Khaled Bichara menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki terlalu banyak masalah" pada saat menanggapi tentang isu struktural yang dikabarkan mengenai bangunan tersebut, dan menyelesaikan pembuatan restoran yang berada di atas bangunan tersebut.
Pada Juli 2011, bagian luar hotel tersebut dikabarkan telah selesai. Orascom telah menginstalasikan panel-panel kaca bagian luar dan antena telekomunikasi. Pada September 2012, foto-foto yang diambil oleh Koryo Tours diluncurkan, yang memperlihatkan bagian dalam pada waktu paling awal. Perlengkapan atau perabotan yang berada di hotel tersebut jumlahnya sangat sedikit. Pada November 2012, operator hotel internasional Kempinski mengumumkan bahwa mereka yang menjalankan hotel tersebut diharapkan untuk membuka sebagian hotel tersebut pada pertengahan 2013. Namun, perencanaan tersebut ditunda karena ketegangan yang meningkat pada 2013.( source, id.wikipedia.org )